Mohon tunggu...
Iskandar Mutalib
Iskandar Mutalib Mohon Tunggu... Penulis - Pewarta

Pengabdi Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

"Lurah Kobong PKI"

18 Desember 2018   14:36 Diperbarui: 18 Desember 2018   15:14 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tolak pemimpin seperti itu apapun alasannya," kata dia.

Sebaiknya semua diecamkan dan diresapi. Jadikan sebagai masukan berguna di kehidupan mendatang. 

"Ayoh, empat orang yang dihadapan saya nyebur ke Sungai Cicatih, berendam di sana, jangan coba-coba naik sebelum mendapat izin," katanya.

Harbudhi, Amri, Asep dan Deden saling pandang. Kabut masih menutup sungai tersebut. Senang tidak senang Meraka harus menjalankan hukuman. Sedangkan Santri yang lain kembali ke kelas masing-masing untuk belajar kitab kuning. Tabik  

Limo, Kota Depok, 19 Desember 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun