Mohon tunggu...
ishak salim
ishak salim Mohon Tunggu... -

Peneliti Sosial - Politik Active Society Institute, Makassar Alumni Institute of Social Studies, The Netherlands

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Kakao, Cokelat dan Beberapa Pertanyaan yang Rumit

29 Desember 2015   00:01 Diperbarui: 4 April 2017   16:43 2536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanah untuk itu harus diselamatkan. Sudah jelas bahwa kontribusi atas perusakan tanah atau bumi ini bukan melulu harus dibebankan kepada petani atau pembuat batu merah. Kontribusi utama justru datang dari para penikmatnya di luar kampung. Jika para konsumen terus bermasa bodoh terkait bagaimana tanah diperlakukan, maka petanipun tak akan benar-benar menyadari pentingnya menghargai tanah dengan perlakuan yang bijaksana. Tetapi pemodal seharusnya juga dapat berperan penting untuk perubahan cara kelola tanah ini. Pemodal adalah yang menjembatani antara produsen dan konsumen. Jika pemodal menyadari betul bagaimana ia bergantung kepada tanah dan petani maupun kepada para konsumen yang membeli produknya dalam jangka yang panjang, maka ia tentu tak akan berkontribusi menyakiti tanah.

Tentu saja saat ini sudah ada standar produksi yang ramah lingkungan. Tetapi standar itu masih acap diabaikan oleh pemodal, petani, dan tentu saja konsumen. Sayangnya, negara yang mengeluarkan aneka kebijakan ini belum dapat bersikap setegas-tegasnya untuk menegakkan aturan. Ada banyak penyakit birokrasi yang menggerogoti tubuh negara sehingga ia semakin melemah. Korupsi, Nepotisme, dan Kolusi masih menempati urutan teratas sebagai penyakit paling mematikan.

Kamu sendiri berdiri pada posisi sebagai petani, konsumen, pemodal, birokrat atau siapa? Anda bisa melakukan apa untuk menyelamatkan tanah-tanah yang kritis itu?

Maaf, mungkin ini tulisan dengan pertanyaan yang rumit di hari menjelang akhir tahun seperti ini![].

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun