Ya, mengurangi jumlah korban berarti hitungannya asal-asalan.
Kemudian isu itu juga yang terjadi ketika saya meliput tsunami di Aceh.
Sebaiknyasangat berhati-hati mengupdate jumlah korban.
Kadang ada wartawan yang bisa dengan mudah excuse mengatakan, tapi yang bilang petugas dan sebagainya.
Tetap saja, berita salah berarti kita yang salah, dalam hal ini berarti kita percaya pada nara sumber yang salah, karena itu butuh check, double check, and recheck, confirm and reconfirm.
Saya juga ingat pengalaman bagaimana sebuah media menjaga akurasi.
Saat itu media NHK Jepang sedang menulis tentang kapal yang berisi bantuan akan dikirim ke sebuah daerah.
Saat itu sang wartawan menulis berita bahwa kapal tersebut berangkat hari ini.
Tapi sebelum email berita dikirim, saya harus menelepon berkali-kali ke pelabuhan untuk memastikan kapal sudah berangkat.
"Pak, kapalnya sudah berangkat?"
"Belum"
Sejam kemudian