Teman saya bilang,"kalo tidak dapat, kita putar haluan ke warung di belakanglah".
Ada kekuatiran tidak kebagian. Saya juga heran kenapa masjid ini menjadi begitu cepat penuh, dan rapi padahal maghrib masih 15 menit lagi.
Saya hanya kenal beberapa, tapi selainnya tidak kenal sama sekali. Ini mahasiswa ratusan berbagai program, prodi, angkatan tumplek blek di masjid. Penduduk sekitar malah jarang saya jumpai.
Kami berdua tak merasa tua, justru bersemangat seperti yang muda-muda selepas SMA. Mencari posisi yang masih kosong dan segera bersila memantapkan hati.
Teman saya dapat tempat di deretan seberang sana. Kami beradu pandang, lalu senyum-senyum kegelian.
"Bagaimana amankah disana?"
"Aman, insya Allah mantap dan berkah"
Itulah dialog singkat dari saling pandang kami.
Selepas kuliah dan kembali ke daerah, saya dan teman saling menggoda, "ayokk berburu buka bersama di jogja, yukk ".
Hahaha, kami bisa tertawa ceria bersama. Ya Allah terimakasih atas rejeki, yang Engkau limpahkan.
3. Berbuka Bersama Tapi Tidak Bersamaan