Pertama, Bank Dagang Negara (BDN) yang dulunya fokus pada pembiayaan sektor industri, pertambangan, dan perdagangan dalam negeri.
Kedua, Bank Ekspor Impor Indonesia (BEII) yang mulanya fokus pada pembiayaan ekspor dan impor.
Ketiga, Bank Bumi Daya (BBD) yang hingga dekade 70-an lebih fokus pada kredit sektor perkebunan dan kehutanan.
Keempat, Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) yang lebih fokus pada pembiayaan di bidang pembangunan infrastruktur.
Masih ada satu bank lain yang juga menurut kacamata umum berstatus BUMN, yakni Bank Syariah Indonesia (BSI).Â
Tapi, BSI ini bukan BUMN langsung, karena merupakan anak perusahaan dari Bank Mandiri sebagai pemegang saham mayoritas (hasil konversi dari Bank Syariah Mandiri) yang merger dengan BRI Syariah dan BNI Syariah.
Nah, baru-baru ini terbetik berita di media massa tentang kemungkinan akan digantinya nama BTN menjadi Bank Perumahan atau Bank Perumahan Rakyat.
Padahal BTN baru mengganti logo dengan logo seperti yang terlihat pada foto di atas. Mengganti logo bukan sesuatu yang murah, karena berlaku bagi semua unit kerja di BTN.
Logo baru yang dirilis merupakan simbol keberhasilan dan komitmen perseroan dalam melanjutkan transformasi menjadi Bank yang lebih modern, dan adaptif dalam menghadapi digitalisasi.Â
Langkah rebranding ini sejalan dengan transformasi perusahaan untuk menjadi The Best Mortgage Bank in South East Asia pada 2025.
BTN meluncurkan logo barunya dalam acara BTN Anniversary Festival 2024, yang diadakan pada Minggu, 3 Maret 2024 di Indonesia Arena, Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.Â