Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Pilu, Pengantar Makanan Meninggal Kelaparan di Medan

15 Agustus 2024   06:41 Diperbarui: 15 Agustus 2024   06:44 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk itu, kita perlu mengenal siapa saja tetangga kita di sebelah kiri, sebelah kanan, depan dan belakang rumah kita. Kalau nama tetangga saja tidak tahu, bagaimana kita akan tahu kehidupannya.

Memang, atas nama privasi, banyak orang yang enggan saling berkunjung ke tetangga. Bahkan, sekadar bertegur sapa pun enggan.

Nah, rasa enggan itu yang perlu kita buang jauh-jauh. Kita tak perlu mencampuri urusan pribadi tetangga, tapi kita perlu sensitif untuk mampu mendeteksi tetangga yang sebaiknya kita bantu.

Kemudian, peran Ketua RT sangat penting sebagai "jembatan" saling mengenal antar warga. Bukankah RT punya hak untuk mengetahui identitas semua warganya?

Lebih bagus lagi, bila Ketua RT juga mengenal profil atau kondisi ekonomi masing-masingnya, dan punya data siapa saja yang sebaiknya dibantu. 

Lalu, dengan koordinasi RT, warganya yang mampu diimbau untuk memberikan sumbangan kepada warga yang tidak atau kurang mampu.

Dengan demikian, kepekaan sosial kita akan terasah dan ditindaklanjuti dengan aksi nyata. Jangan ada lagi kejadian seperti di Medan di atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun