Untuk itu, kita perlu mengenal siapa saja tetangga kita di sebelah kiri, sebelah kanan, depan dan belakang rumah kita. Kalau nama tetangga saja tidak tahu, bagaimana kita akan tahu kehidupannya.
Memang, atas nama privasi, banyak orang yang enggan saling berkunjung ke tetangga. Bahkan, sekadar bertegur sapa pun enggan.
Nah, rasa enggan itu yang perlu kita buang jauh-jauh. Kita tak perlu mencampuri urusan pribadi tetangga, tapi kita perlu sensitif untuk mampu mendeteksi tetangga yang sebaiknya kita bantu.
Kemudian, peran Ketua RT sangat penting sebagai "jembatan" saling mengenal antar warga. Bukankah RTÂ punya hak untuk mengetahui identitas semua warganya?
Lebih bagus lagi, bila Ketua RT juga mengenal profil atau kondisi ekonomi masing-masingnya, dan punya data siapa saja yang sebaiknya dibantu.Â
Lalu, dengan koordinasi RT, warganya yang mampu diimbau untuk memberikan sumbangan kepada warga yang tidak atau kurang mampu.
Dengan demikian, kepekaan sosial kita akan terasah dan ditindaklanjuti dengan aksi nyata. Jangan ada lagi kejadian seperti di Medan di atas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H