Bukankah gubernur DKI Jakarta bisa menjadi batu loncatan untuk menjadi Presiden? Joko Widodo yang pernah menjadi Gubernur DKI Jakarta, sukses dalam pilpres.Â
Anies yang menggantikan Jokowi sebagai gubernur, juga menjadi capres, namun akhirnya kalah dari Prabowo-Gibran.Â
Kalau Anies kembali ikut Pilkada DKI Jakarta sekarang, peluangnya untuk menang lumayan besar, sesuai dengan elektabilitasnya yang tinggi menurut hasil survei sejumlah lembaga.
Jika Anies terpilih lagi jadi gubernur (meskipun sebentar lagi Jakarta kehilangan statusnya sebagai ibu kota negara), peluangnya untuk jadi Presiden kembali terbuka.
Bagaimana jadinya bila nanti betul-betul terjadi calon tunggal di Jakarta? Rakyat bisa saja menghukum dengan memilih kotak kosong, yang akan sangat memalukan parpol pendukung.
Parpol dapat dipersepsikan telah gagal total dalam menyerap aspirasi masyarakat, kalau calon tunggal kalah dari kotak kosong.
Mari kita simak apa yang terjadi di Pilkada DKI Jakarta dan daerah lainnya. Mudah-mudahan demokrasi masih hidup dengan munculnya minimal dua paslon di setiap daerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H