Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tiga Tips Memberi Nasihat Tanpa Terkesan Menggurui

29 September 2023   06:03 Diperbarui: 30 September 2023   16:36 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlu diketahui, saya dan teman yang bertamu itu sama-sama satu direktorat (artinya direktur yang jadi atasan saya, juga atasan si kepala divisi baru ini).

Tentu, wajar saja ia bertanya bagaimana karakter direktur yang jadi bos kami, lalu apa kiat agar efektif dalam berkomunikasi dengan si bos.

Kalau boleh saya menilai diri saya sendiri, mungkin saya tidak berlaku sombong kepada seorang kepala divisi yang masih baru. Soalnya saya menjawab dengan baik semua pertanyaannya.

Tapi, yang kemudian saya baru menyadarinya, barangkali gaya saya berbicara terkesan menggurui, karena itu tadi, saya merasa lebih senior.

Nah, apa yang terjadi 6 bulan kemudian, betul-betul menyadarkan saya, bahwa tamu yang saya anggap junior itu adalah seorang rising star dan kariernya melesat sangat cepat.

Ya, 6 bulan setelah saya "mengguruinya", si junior itu disahkan sebagai direktur dalam suatu acara rapat umum pemegang saham.

Celakanya, saya yang sudah sekian tahun menjadi kepala divisi, sekarang punya bos baru, yakni si "junior" itu tadi.

Maka, saya jadi malu diri, kalau saya ingat gaya saya ketika dengan penuh percaya diri memberi petuah bagaimana menjadi seorang kepala divisi yang baik.

Terlepas dari adanya politicking di kantor, kepala divisi yang dipromosikan jadi direktur itu memang punya rekam jejak yang hebat.

Jadi, ketika ia minta pendapat atau minta nasihat, sebetulnya hanya sekadar untuk menjalin silaturahmi saja. Hanya saya saja yang merasa ge-er atau seolah merasa disanjung.

Maka, setelah saya pikir-pikir, kita perlu memberikan nasihat tanpa terkesan menggurui, meskipun ada teman yang senjaga datang untuk minta nasihat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun