Namun, tak diragukan lagi, ibadah kurban sangat nyata sebagai wujud dari kesalehan sosial, karena ada dimensi kemanusiaan dan keadilan.
Bayangkan, betapa bahagianya warga yang selama ini sangat jarang makan nasi dengan lauk daging, di hari raya Idul Adha akan mendapat kesempatan untuk merasakan kelezatannya.
Bagi orang kaya yang sehari-hari makan lauk daging, harus ingat bahwa rezekinya hanya sebagai titipan Allah yang harus dipertanggungjawabkan nantinya.
Kelebihan rezeki tersebut harus dibagikan kepada orang yang hidup berkekurangan, salah satunya melalui ibadah kurban.Â
Jadi, ada hak orang miskin atas rezeki orang kaya. Selain berkurban, hak orang miskin lebih signifikan dalam bentuk zakat harta.Â
Ingat, ini hak orang miskin, tak layak disebut sebagai pemberian atas dasar belas kasihan orang kaya.
Keikhlasan orang kaya dalam memberikan sebagian rezekinya kepada orang miskin, merupakan salah satu ujian keimanan.
Demikianlah sekelumit makna ibadah kurban. Selamat Hari Raya Idul Adha bagi yang merayakannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H