Ketiga, perhatikan kondisi kaki-kaki hewan kurban untuk memastikan kakinya tidak pincang.
Keempat, lihat pula kondisi tanduknya, karena tanduknya harus sempurna.
Kelima, hewan kurban tidak sedang sakit atau mengidap penyakit tertentu. Hal ini biasanya dibuktikan dengan sertifkat dari dinas peternakan setempat.
Keenam, kondisi ekor hewan kurban tidak boleh terpotong.
Ketujuh, hewan kurban tidak boleh dalam kondisi kurus.
Kedelapan, kulit hewan kurban tidak boleh berkudis.
Kesembilan, hewan kurban tidak sedang hamil dan tidak menyusui.
Jelaslah, daging hewan kurban yang nantinya akan dibagi-bagikan kepada warga kurang mampu, harus terjamin dari sisi kesehatan.
Tak heran, daging kurban yang telah dimasak, rasanya juga lebih enak dibandingkan daging yang dibeli di pasar.
Nah, salah satu hikmah dari ibadah kurban adalah sebagai cerminan dari kesalehan ritual dan sekaligus kesalehan sosial seseorang.
Disebut sebagai kesalehan ritual, karena dilaksanakan atas dasar perintah Allah, jadi sifatnya adalah transedental.