Keuntungan majalah gratis diharapkan dari pemasangan iklan. Tentu iklan yang masuk kebanyakan yang relevan untuk warga Tebet.
Banyak pula majalah gratis yang memang tidak diniatkan untuk menjaring iklan. Majalah seperti itu contohnya adalah majalah internal dari suatu perusahaan.
Jangan dikira majalah internal itu tampilannya apa adanya. Rata-rata mutu kertas dan cetakannya tak kalah dengan majalah komersial.Â
Ketebalan media internal perusahaan juga relatif sama dengan majalah komersial, yakni sekitar 60-80 halaman.Â
Bahkan, media gratis yang dulu rutin diterbitkan oleh banyak maskapai penerbangan (inflight magazine), terkesan lux dengan tebal di atas 100 halaman.
Sekarang, banyak maskapai yang tak lagi menyediakan majalah seperti itu, kecuali dalam bentuk digital.
Sebuah bank besar dengan karyawan puluhan ribu orang, dulu pernah punya 3 versi media internal.
Pertama, berupa majalah yang bersifat umum berisi profil salah seorang pejabatnya, profil salah seorang pegawai dan profil salah satu nasabahnya, termasuk liputan antar kantor cabang.
Majalah ini diterbitkan sebulan sekali oleh Divisi Komunikasi Publik dan didistribusikan ke semua unit kerjanya di seluruh Indonesia. Di ruang tunggu nasabah, majalah ini selalu tersedia.
Para penulis umum sering mengirimkan naskah ke majalah tersebut dan diberi honor yang sebanding dengan honor menulis opini di koran cetak.
Tapi, mayoritas penulis opini memang dari karyawan sendiri dan tetap diberi honor. Topiknya tidak khusus perbankan saja, tapi banyak juga yang bersifat umum.