Jika penumpang yang ingin salat, turun dulu di Depok, lalu naik lagi, akan kehilangan banyak waktu. Juga berpotensi terpaksa berdiri berdesakan dalam KRL ketika naik lagi.
Kalau ia tidak turun di Stasiun Depok, sewaktu sampai di stasiun tujuan, katakanlah di Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat, waktu subuh sudah habis.
Jadi, bagaimana dong? Melakukan tayamum dan salat duduk bisa menjadi pilihan. Itupun kalau penumpang itu dapat duduk.
Namun, bagi penumpang yang berdiri, memang jadi serba susah. Kabarnya, ada KRL yang di salah satu gerbongnya terdapat musala.
Semoga nantinya, semua KRL dilengkapi dengan fasilitas musala di salah satu gerbongnya, meskipun berukuran kecil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H