Ada juga pemilihan karyawan yang serba ter (terlucu, tersimpatik, tergalak, dan sebagainya), biar terasa lebih ramai.
Tukar menukar kado dan juga pembagian door prize menjadi bagian terakhir agar semua karyawan tidak buru-buru meninggalkan acara.Â
Pada Minggu pagi, kembali dilakukan senam pagi dan sarapan. Setelah itu acara bebas hingga jadwal kepulangan pada siang hari menuju Jakarta.
Nah, dari sekian banyak mata acara di atas, yang menjadikan FPK punya nilai plus, bukanlah puncak acara yang menjadi ajang mengeluarkan bakat para karyawan.
Tapi, acara "dari hati ke hati"- lah, yang membuat seseorang mendapat "rapor", berupa pandangan orang lain terhadap dirinya.
Jadi, kelemahan dan juga kehebatan seseorang di mata banyak orang akan terbaca, yang dikumpulkan dari hasil kuesioner.
Acara tersebut membuat para karyawan deg-degan, apalagi yang tergolong kelompok atasan.Â
Soalnya, tak jarang atasan terlihat merah mukanya, jika rapornya ada yang jelek. Atasan tersebut adalah para kepala bagian, wakil kepala divisi, dan kepala divisi.
Hasil kuesioner akan dibacakan selengkapnya dan siapa yang menulis tidak akan ketahuan, karena memang tidak perlu mencantumkan nama.
Pada kuesioner, sebagian pertanyaan berupa pertanyaan terbuka, artinya pengisi bebas menulis apapun.Â