Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Modus "Merampok" Bank Sendiri, Kini Ditiru Koperasi?

27 Oktober 2022   07:11 Diperbarui: 27 Oktober 2022   10:12 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengurus koperasi pun dibentuk sesuai dengan hasil rapat anggota. Jelaslah betapa berkuasanya anggota koperasi, di mana berlaku sistem one man one vote.

Sangat berbeda bukan dengan sistem perusahaan berbentuk perseroan terbatas (PT), di mana hak suara pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dikuasai oleh pemegang saham terbesar.

Makanya koperasi disebut sebagai "dari anggota untuk anggota", dan seperti ditulis di atas, sistem koperasi adalah sistem yang sangat ideal.

Tapi, hal ideal di atas di negara kita belum terwujud dalam kenyataan, seperti yang telah diraih di negara-negara Skandinavia.

Di Indonesia, koperasi kecil sangat lemah dalam manajemen, sementara koperasi besar malah terbelit kasus. Bisa terbelit, bisa pula diduga sengaja bikin kasus.

Dugaan sengaja bikin kasus tersebut adalah bila koperasi hanya jadi kedok saja, menjadi "kendaraan" untuk penggelapan uang. 

Di KSP yang berkasus diduga aturan keanggotaan tidak diterapkan dengan baik, di mana  yang bukan anggota pun bisa menyimpan dan meminjam.

Nah, modus klasik dengan memberikan iming-iming bunga atau imbalan yang tinggi, menjadi cara menarik minat masyarakat yang berniat untuk berinvestasi.

Kemudian, dana yang masuk itulah yang kurang jelas ke siapa saja dipinjamkan, yang perlu diselidiki aparat penegak hukum, apakah dilarikan oleh pengurus atau pihak yang terafiliasi dengan pengurus koperasi.

Celakanya, kemudian KSP dipailitkan (dibangkrutkan), dan ini sepertinya menjadi modus beberapa KSP.

Jika dipikir-pikir, bisa saja modus tersebut terinsipirasi dari kasus pemilik bank yang "merampok" banknya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun