Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Modus "Merampok" Bank Sendiri, Kini Ditiru Koperasi?

27 Oktober 2022   07:11 Diperbarui: 27 Oktober 2022   10:12 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Simpanan lain ini diberikan bunga atau imbal hasil agar anggota tertarik menyetor dana. Anggota bebas saja bila ingin menarik simpanan suka rela tersebut.

Dana yang dihimpun KSP disalurkan sebagai pinjaman kepada anggota yang membutuhkan. Tentu si peminjam juga diwajibkan membayar bunga.

Nah, keuntungan koperasi adalah sebesar selisih suku bunga (antara bunga yang diberikan kepada penyimpan dengan bunga yang diterima dari peminjam).

Jelas bukan, bahwa cara beroperasi KSP sangat mirip dengan bank? Sama-sama mengandalkan selisih suku bunga.

Hanya saja, bisnis perbankan jauh lebih komplit karena juga melayani berbagai transaksi yang menjadi fee based income bagi bank.

Dengan demikian bank tidak terlalu bergantung lagi pada pendapatan dari bunga yang diterima dari peminjam. 

Sebetulnya, menjadi anggota koperasi yang beroperasi secara benar, sangatlah menguntungkan dan membantu meningkatkan kesejahteraan anggota.

Itulah kenapa pemerintah sangat berkepentingan dengan kemajuan koperasi di Indonesia. 

Sistem ini ideal untuk melawan berbagai bentuk usaha lainnya yang hanya mementingkan pemilik modal (karenanya disebut juga sistem kapitalis).

Ada kelebihan anggota koperasi ketimbang nasabah bank. Keuntungan koperasi sebetulnya akan menjadi keuntungan anggota, karena pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) akan diputuskan cara pembagian keuntungan.

Istilah keuntungan tersebut, di koperasi disebut dengan Sisa Hasil Usaha (SHU). Para anggota berhak menentukan cara pembagian SHU.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun