Hanya berselang 10 hari diihitung sejak berobat ke Menteng, Tati sudah dioperasi dengan hasil yang baik. Ternyata tidak sesulit yang diduga meskipun memakai kartu BPJS.
Bahkan, dokter yang mengoperasi Tati di Priuk, sama dengan dokter yang memeriksanya di Menteng, sehingga Tati tidak perlu lagi bercerita dari awal.
Menurut cerita dokter tersebut, kalau Tati memilih operasi di RSCM memang daftar tunggunya bisa lama sekali. Soalnya, orang tidak banyak tahu bahwa rumah sakit swasta yang terkenal mahal itu, punya cabang yang bisa melayani pasien BPJS.Â
Sebagai penutup, tak berlebihan rasanya kalau BPJS Kesehatan dianggap sebagai penyelamat bagi banyak orang, meskipun ada kelompok masyarakat kelas menengah ke atas yang gengsi menggunakannya.Â
Kesimpulannya, akses kesehatan sekarang ini secara umum semakin gampang. Masyarakat tinggal pilih, yang murah melalui BPJS Kesehatan atau yang mahal di tempat yang memang membidik pasien kelas menengah ke atas.
Melalui BPJS lebih tepat disebut murah, bukan gratis, karena menuntut pesertanya untuk disiplin membayar iuran bulanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H