Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Akses Kesehatan Semakin Gampang, Tinggal Pilih yang Mahal atau Murah

8 Februari 2022   06:30 Diperbarui: 22 Maret 2022   18:21 1016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pelayanan kesehatan bagi pasien rawat inap|dok. Antara Foto/Destyan Sujarwoko, dimuat bisnis.com

Alasannya, yang tahu pasti tentu manajemen masing-masing rumah sakit. Tapi, diduga seperti yang telah disinggung di atas, mungkin karena membidik pasien kelas atas.

Pasien berkantong tebal biasanya enggan atau merasa terganggu bila berobat ke rumah sakit yang dipenuhi antrean pasien BPJS.

Ada juga yang diduga menjadi alasan lain sebuah rumah sakit belum mau bermitra dengan BPJS, konon karena pembayaran dari BPJS adakalanya lama atas tagihan dari RS yang menjadi mitra.

Tapi, ada juga jaringan rumah sakit swasta yang punya beberapa cabang, mendedikasikan salah satu cabangnya sebagai mitra BPJS sebagai wujud tanggung jawab sosialnya.

Sebagai contoh, seorang ibu, sebut saja namanya Tati, yang punya masalah dengan retina mata kirinya. Warga Riau tersebut sudah diperiksa di Pekanbaru dengan saran dokter harus dioperasi, namun Tati masih belum mau dioperasi.

Kebetulan pada Januari 2022 ini, Tati lagi di Jakarta selama satu bulan karena kangen dengan anak, menantu, dan cucunya. 

Tapi, setelah berdiskusi dengan anaknya, Tati merasa mantap untuk operasi mata di Jakarta. Pilihannya ada dua, di RS Cipto dengan fasilitas BPJS Kesehatan atau di sebuah rumah sakit khusus mata milik swasta di Menteng.

Merasa prosesnya akan lama kalau ke RS Cipto, pilihan Tati akhirnya jatuh ke rumah sakit swasta. Setelah diperiksa dokter, ternyata betul, mata Tati harus dioperasi.

Sang dokter bertanya apakah Tati punya jaminan asuransi, yang dijawab Tati bahwa ia punya kartu BPJS Kesehatan. Biaya operasi sekitar Rp 70-80 juta, makanya atas saran dokter sebaiknya dioperasi dengan menggunakan kartu BPJS.

Ternyata,rumah sakit khusus mata yang di Menteng itu, juga punya cabang di Kedoya dan di Tanjung Priuk. Khusus di Tanjung Priuk bisa menerima pasien BPJS.

Nah, akhirnya Tati dioperasi di Tanjung Priuk setelah melewati prosedur standar BPJS dengan meminta rujukan dari sebuah Puskesmas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun