Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sumpah, Pemuda Sekarang Banyak yang Hebat

28 Oktober 2021   08:00 Diperbarui: 28 Oktober 2021   08:04 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di bidang agama, betapa banyaknya remaja sekarang yang menjadi tahfiz (penghafal) Al-Quran.

Kegairahan beragama anak muda sekarang juga terlihat menonjol jika dilihat dari banyaknya yang mengikuti pengajian secara langsung dan secara daring.

Makanya, jangan menilai mereka yang main gawai semuanya untuk bersenang-senang saja.

Bahwa anak sekarang banyak yang terlibat narkoba, banyak yang tersesat dalam pergaulan bebas, bukan alasan untuk menyamaratakan semua anak muda seperti itu.

Bukankah generasi lama pun juga begitu? Coba baca novel-novel karya Pramoedya Ananta Toer yang mengambil setting zaman kolonial.

Ketika itu anak muda nakal yang digambarkan suka mabuk dan "jajan" di kompleks pelacuran, juga sudah ada.

Tentu, kenakalan tersebut sesuai dengan zamannya tanpa alat komunikasi canggih seperti sekarang.

Jadi, masalah generasi tua memandang generasi muda sebagai orang yang malas, manja, atau karakter negatif lainnya, antara lain karena gagal paham. 

Sebagai contoh, saya punya pengalaman dengan 3 orang anak saya. Ada satu di antaranya yang paling susah diatur karena sering pulang malam, bangun kesiangan, malas beribadah, dan perilaku lain yang di mata saya kurang bagus.

Bahkan, anak ini bertipe "pemberontak". Namun, begitu memasuki kelas 3 SMA, ia serius belajar dan berhasil masuk PTN favorit.

Sekarang si "pemberontak" itu lebih berhasil dari 2 anak saya lainnya. Artinya, jujur, saya gagal paham dengan anak saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun