Tarif pelayanan diumumkan secara transparan, tidak ada praktik percaloan, dan banyak menggunakan teknologi informasi, sehingga pelayanan bagi masyarakat lebih cepat diproses.
Tentu, jika dibaca keluhan masyarakat di media sosial, masih ditemui pelayanan yang lama dan sistem online yang tidak berjalan dengan baik.
Tapi, pada umumnya kinerja PNS sekarang sudah membaik ketimbang era Orde Baru. Dan hal ini seiring dengan terjadinya perbaikan kesejahteraan PNS.
Dengan kesejahteraan yang meningkat tersebut, harusnya tak ada lagi PNS yang masuk kantor sekadar mengisi absensi. Apalagi PNS bolos dari kantor.
Era ketika sesama PNS mengisi waktu di kantor dengan saling ngobrol, merokok, membaca koran, atau main catur, sudah berlalu.
Jadi, jika cara di era jadul masih dilakukan oknum PNS, ini sudah kebangetan. Saatnya pemerintah membuktikan bahwa ancaman pemecatan, bukan sekadar macan kertas.
Selain kesejahteraan PNS yang sudah lumayan, jenjang kariernya juga telah diatur dengan baik, serta telah pula dilaksanakan.
Makanya, sekarang banyak dijumpai pejabat berusia relatif muda yang memang punya kapasitas untuk memegang jabatan tersebut.
Perbaikan paling signifikan terjadi pada proses seleksi penerimaan PNS. Aroma KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme), sudah jauh berkurang, karena prosesnya dilakukan dengan sistem yang transparan.
Jika PNS yang diterima adalah bibit yang memang unggul, tentu tidak sulit dibina untuk menjadi PNS yang berkinerja baik dan memenuhi harapan masyarakat yang dilayaninya.
PNS yang bekerja dengan sungguh-sungguh, ada harapan kariernya akan melesat, karena seperti telah ditulis di atas, sistem pengembangan kariernya sudah diatur.