"Tahu tidak itu sangat berbahaya bagi kita. Mikir dong ... mikir dong."
Sony pun mencoba menenangkan Agus. "Agus tenang saja. Kita sudah aman."
Lalu Sony mendekati Maya. "Kamu tidak apa-apa kan sayaaannnngg .... ?"
Maya masih terlihat ketakutan dengan insiden membahayakan itu. Namun Sony bisa menenangkannya. Namun situasi belum seratus persen aman.
"Lhah??? Trus siapa yang mengendalikan pesawat?" tanya Sony tersadar bahwa di Flight Deck atau Kokpit tidak ada pilot dan co-pilot.
"Oh my God??????" Sony menjadi sangat pandik. Mukanya berubah pucat pasi. Putih, seputih salju. --- Eh, pucat seperti zombi. ---
"Oh my God .... oh my God????!!!! Pesawat bisa jatuh dan kita akan mati semua."
Lalu Sony pun langsung mengambil smartphonenya bertanya kepada Ferguzo asisten virtual laki-lakinya. "Ferguzo, bagaimana cara menyetir pesawat?"
"Saya belum pernah belajar menyetir pesawat. Saya bisa menyetir angkot." jawab Ferguzo sang asisten virtual yang belum lengkap terinstal database yang terkoneksi di cloud server.
Pesawat meluncur lurus ke depan dengan kecepatan tinggi. Sony menjadi makin panik.
-------