Sony pun ngotot terus lurus. Makin menjauh dengan titik lokasi rumah mewah yang dituju.
Aplikasi penunjuk arah kebingungan bagaimana harus bersikap. Dan -- hang -- lalu restart otomatis.
Beberapa detik kemudian .....
"Terserah kamu, kamu mau ke mana .... saya tidak akan membantu kamu lagi."
"Emang gue pikirin .... Terserah, terserah, memang kamu bandel sekali, Sony." jawab Aplikasi Street Assistant yang digunakan Sony.
------
Flashback.
Sony ingin pulang ke rumah mewahnya. Map menunjukkan rumah mewah Sony terletak di sebelah Barat kantor. Aplikasi Street Assistant yang dipergunakan Sony menunjukkan arah yang harus ditempuh Sony. Aplikasi menyarankan Sony keluar melalui pintu Barat.
Namun yang dilakukan Sony, justru dia mamacu BMW sport biru metalicnya keluar dari pintu pabrik sebelah kiri. Lalu lurus dan lurus semakin menjauh dari titik spot rumah mewah yang ingin dia tuju.
Setelah jalan mentok, Sony belok ke kiri ke arah Utara dan lurus ke Utara. Setelah mentok, Sony belok ke kiri lagi dan lurus menuju ke arah kantor, ke titik semula. Setelah itu baru belok ke kanan melalui pintu Barat. -- Agar terkesan rumah Sony sangat jauh sekali dari kantor. Namun jika dipikir, sebenarnya rumah mewah Sony terletak di sebelah Barat kantor. Mengapa tidak lewat pintu barat dan lurus. Sampai di tujuan. -- Itulah Sony.
Sony sengaja melakukan kebiasaan itu agar andrenalin dalam tubuhnya meningkat. Gairah lelakinya meningkat, melonjak, dan semangat kerjanya pun terlihat makin tinggi. -- Yang sebenarnya menurut orang lain itu hal gila dan hanya orang kurang waras dan kurang kerjaan yang melakukannya. --