------
Di warteg gang buntu.
"Tetapi Maya, gue harus tahu secepatnya siapa pria yang kamu maksud. Pria yang akan menemani kamu ke kantor pusat di Amerika. Sebab kita harus mengurus paspornya juga. Ini tinggal beberapa jam lagi kita harus berangkat?"
"Tenang saja Boss. Boss sudah mengenal lama siapa pria itu. Dan dia tidak perlu paspor. Sebab dia warga negara Amerika Serikat. Untuk jelasnya, pasti nanti dia akan bersama saya. Dan Boss akan tahu siapa dia. Sehari-hari Boss sering bincang-bincang dengannya. Santai saja Boss. Don't worry be happy .... ."
"Hmmmmm, sering bincang-bincang dengan gue? Maksud kamu?" kata Sony sambil mengelus elus jidatnya.
-------
Selesai makan.
"Yes. Ok Boss saya harus pulang sekarang untuk mempersiapkan barang-barang bawaan saya."
"Ok. Ok Maya sayangku negeriku cintaku I love you. Nanti sopir pribadi akan mengantar kamu. Dan kamu tidak perlu membawa baju, sepatu atau apapun. Nanti sesampai di Amerika kita beli baru semua yang kamu butuhkan. Â Jika perlu gue beli semua Mall di Amerika untuk kamu. Mengerti sayang .... ."
Tanpa ba-bi-bu, Maya langsung pergi meninggalkan Sony. Sony geleng-geleng kepala. -- Baru kali ini ada karyawan atau seorang sekretaris seperti Maya. Tega meninggalkan seorang Presiden Direktur Group Multinasional sendirian di warteg.
Dan Sony tidak akan pernah marah kepada Maya, apapun yang dilakukan oleh Maya adalah mutlak dan benar.
Â