"Ok. Tapi lepaskan dulu tangan Boss."
"Hmmmm .... Bagaimana kalau kita ke warteg di gang buntu belakang kantor ini? Setuju nggak Boss???"
"Warteg? Kamu kan sekarang resmi menjadi Sekretaris Presiden Direktur Sonnn.Inc mengapa kamu tidak mau gue ajak makan ke restoran mahal? Malah pilih di warteg. Apa kata dunia?"
"Bukan begitu Boss. Kan semua orang tahu, di Amerika tidak ada warteg? Betul tidak? Kapan lagi saya bisa makan di warteg?"
"Iya. Betul. Betul sekali. Masuk akal juga. Maya kamu benar-benar gadis pintar dan cantik. Kamu memang tiada duanya. Nggak ada yang bisa menandingi kepintaran dan kecantikan kamu."
"Iiih lebay banget Boss ini."
"Jadi makan siang tidak? Kalau tidak saya berangkat sendiri."
Mayapun langsung keluar ruang itu dan berjalan menuju warteg di gang buntu belakang kantor.
"Maya tunggu. Tunggu gue ...." Sony kembali teriak-teriak seperti seorang balita ditinggal mamanya.
"Beberapa karyawan menahan tawa. Namun setelah Sony pergi mereka kompak tertawa sepuasnya."
"Aduhhhh pak Sony .... pak Sony. Gokil. Gokil banget." teriak seorang satpam kantor.