Ketika di samping gue ada seorang gadis berkulit putih bersih dengan paras menarik, mengenakan celana pendek berbahan kain agak tipis dan tangtop. Selalu bermanja-manja dengan gue. Dan bukan keluarga atau kerabat gue, tidak ada hubungan darah.
Sebagai laki-laki normal pasti akan timbul pikiran-pikiran atau perasaan-perasaan yang sulit dikendalikan. Pikiran jahat pasti lebih mendominasi di situasi seperti itu. Apalagi di rumah gue hanya ada gue dan Chelsea si gadis manja itu.
------
Namun prinsip hidup yang gue pegang erat bahwa semua bisa dikendalikan oleh pikiran kita. Segala tindakan dapat diatur, ditata, dibatasi oleh otak kita. Otak merupakan pusat komando semua tindakan kita. Tidak ada satupun tindakan dapat dilakukan oleh tubuh kita jika otak kita tidak memerintahkannya.
Jika otak memerintahkan untuk melakukan kejahatan maka perbuatan jahat akan otomatis dilakukan oleh tubuh kita. Sebaliknya jika otak memerintahkan kebaikan, maka tubuh kita akan melakukan hal-hal yang baik.
Gue tidak berbicara dari sisi kepercayaan atau ajaran agama tertentu. Sebab menurut gue semua tindakan kita dikendalikan oleh otak kita. Faktor eksternal hanya merupakan pendorong atau pemicu yang mempengaruhi otak untuk memerintahkan sebuah tidakan yang akan dieksekusi tubuh kita.
Jadi wilayah yang harus kita jaga dan kendalikan dengan baik adalah wilayah otak kita. Mind atau pikiran itu sebutan sederhananya. Gue katakan ini terutama bagi kita kaum lelaki. Namun tentu semua wanita, perempuan, gadis remaja harus belajar mengetahui apa isi otak laki-laki.
Jika tidak tahu apa isi otak laki-laki? Tanyakan kepada ayah atau suami atau kakak laki-laki, atau adik laki-laki kamu. Atau tanya pak Guru, pak RT, pak RW, pak Lurah, pak Camat, pak Walikota, pak Gubernur, pak Menteri, pak DPR, atau pak Presiden.
-------
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H