Politik tidak boleh dijadikan ajang untuk memenuhi ambisi diri sendiri, melainkan sebagai wadah untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bersama.
Salah satu warisan terbesar Johanes Leimena adalah keyakinannya pada pentingnya pendidikan politik yang baik.
Baginya, masyarakat yang berpendidikan politik tinggi akan mampu memilih pemimpin yang benar-benar memiliki integritas dan komitmen terhadap pelayanan.
Leimena percaya bahwa melalui pendidikan politik, masyarakat dapat lebih cerdas dalam menilai kualitas seorang pemimpin.
Mereka tidak hanya memilih berdasarkan retorika politik yang indah, tetapi juga mampu menilai integritas dan rekam jejak calon pemimpin.
Bagaimana pandangan Leimena jika ditempatkan dalam konteks politik kontemporer? Dalam era di mana media sosial merajalela dan politik semakin terfragmentasi, apakah pesannya masih relevan?
Leimena mungkin akan menegaskan bahwa nilai-nilai etika dan pelayanan tidak boleh terkikis oleh dinamika zaman. Bahkan, semakin kompleksnya tantangan politik saat ini menuntut kehadiran pemimpin yang lebih kuat etika dan komitmen terhadap pelayanan.
Penting untuk dicatat, politik yang sejati adalah panggung etika untuk melayani, dan kita sebagai masyarakat memiliki peran penting dalam memilih pemimpin yang memiliki komitmen terhadap nilai-nilai moral.
Melalui pendidikan politik, pemberitaan yang kritis, dan partisipasi aktif dalam proses politik, kita dapat mewujudkan visi Leimena untuk politik yang benar-benar melayani rakyat.
Sehingga, setiap tindakan politik akan menjadi cermin dari etika yang tinggi, bukan sekadar rekayasa kepentingan sempit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H