Mohon tunggu...
Irwan Sabaloku
Irwan Sabaloku Mohon Tunggu... Editor - Penulis

"Menulis hari ini, untuk mereka yang datang esok hari"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Johanes Leimena: Politik adalah Etika untuk Melayani

11 Februari 2024   00:52 Diperbarui: 11 Februari 2024   00:52 1062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Politik tidak boleh dijadikan ajang untuk memenuhi ambisi diri sendiri, melainkan sebagai wadah untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bersama.

Salah satu warisan terbesar Johanes Leimena adalah keyakinannya pada pentingnya pendidikan politik yang baik.

Baginya, masyarakat yang berpendidikan politik tinggi akan mampu memilih pemimpin yang benar-benar memiliki integritas dan komitmen terhadap pelayanan.

Leimena percaya bahwa melalui pendidikan politik, masyarakat dapat lebih cerdas dalam menilai kualitas seorang pemimpin.

Mereka tidak hanya memilih berdasarkan retorika politik yang indah, tetapi juga mampu menilai integritas dan rekam jejak calon pemimpin.

Bagaimana pandangan Leimena jika ditempatkan dalam konteks politik kontemporer? Dalam era di mana media sosial merajalela dan politik semakin terfragmentasi, apakah pesannya masih relevan?

Leimena mungkin akan menegaskan bahwa nilai-nilai etika dan pelayanan tidak boleh terkikis oleh dinamika zaman. Bahkan, semakin kompleksnya tantangan politik saat ini menuntut kehadiran pemimpin yang lebih kuat etika dan komitmen terhadap pelayanan.

Penting untuk dicatat, politik yang sejati adalah panggung etika untuk melayani, dan kita sebagai masyarakat memiliki peran penting dalam memilih pemimpin yang memiliki komitmen terhadap nilai-nilai moral.

Melalui pendidikan politik, pemberitaan yang kritis, dan partisipasi aktif dalam proses politik, kita dapat mewujudkan visi Leimena untuk politik yang benar-benar melayani rakyat.

Sehingga, setiap tindakan politik akan menjadi cermin dari etika yang tinggi, bukan sekadar rekayasa kepentingan sempit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun