Mohon tunggu...
Irwan Sabaloku
Irwan Sabaloku Mohon Tunggu... Editor - Penulis

"Menulis hari ini, untuk mereka yang datang esok hari"

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Membaca Antusiasme Elektoral: Dampak Debat Cawapres pada Pilihan Pemilih

2 Januari 2024   11:28 Diperbarui: 2 Januari 2024   11:31 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membaca Antusiasme Elektoral: Dampak Debat Cawapres pada Pilihan Pemilih (Foto: InfoPublik)

Penting nih untuk ditekankan, Sobat Kompasianer, bahwa debat juga bisa jadi ajang kritik dan refleksi. Bukan hanya untuk calon wakil presiden, tapi juga untuk kita sebagai pemilih.

Ketika kita duduk manis di depan layar dan mendengarkan argumen mereka, sebenarnya kita lagi melihat cermin.

Apa yang kita anggap penting? Apa yang membuat kita merespon positif atau negatif? Di situlah kita bisa mulai merenung, apakah kita sudah cukup kritis dalam menyikapi isu-isu ini.

Debat seharusnya menjadi pendorong untuk kita semua untuk lebih aktif dan kritis, bukan sekadar penonton yang pasif.

Debat sebagai Mesin Pemikiran Kritis

Nah, Sobat Kompasianer, dengan semua dampak positif yang bisa dihasilkan, debat cawapres 22 Desember 2023 lalu berhasil menciptakan gelombang antusiasme elektoral di kalangan kita.

Meskipun tak bisa dipungkiri, ada juga yang menganggap bahwa debat ini masih butuh sentuhan lebih untuk lebih mendalam. Yang pasti, debat ini telah memberikan kita semua sesuatu untuk dipertimbangkan, dievaluasi, dan diperdebatkan.

Jangan lupa, meskipun debat adalah satu dari banyak faktor yang memengaruhi pilihan kita, kita tetap punya kendali penuh atas suara kita sendiri.

Mari kita jadikan debat sebagai mesin pemikiran kritis kita, sebuah tonggak untuk lebih peduli pada masa depan kita bersama.

Sampai jumpa di debat selanjutnya, Sobat Kompasianer! Tetap kritis dan semangat untuk terus berpartisipasi dalam proses demokrasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun