Mohon tunggu...
Irwan Sabaloku
Irwan Sabaloku Mohon Tunggu... Editor - Penulis

"Menulis hari ini, untuk mereka yang datang esok hari"

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Membaca Antusiasme Elektoral: Dampak Debat Cawapres pada Pilihan Pemilih

2 Januari 2024   11:28 Diperbarui: 2 Januari 2024   11:31 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membaca Antusiasme Elektoral: Dampak Debat Cawapres pada Pilihan Pemilih (Foto: InfoPublik)

Antusiasme ini bisa muncul dari berbagai aspek. Gaya bicara yang lugas, jawaban yang konkret, atau mungkin sekadar lelucon khas debat yang bikin kita terpingkal-pingkal.

Apapun itu, debat cawapres yang sukses adalah yang bisa menulari kita dengan semangat "Ayo ke TPS, jangan lupa nyoblos!"

Dampaknya pada Pilihan Pemilih

Ngomongin debat cawapres, kita tak bisa lepas dari pembahasan seputar dampaknya pada pilihan pemilih.

Seiring dengan berjalannya debat, kita sebagai pemilih pasti punya momen "Oh, ini bagus nih jawabannya" atau sebaliknya, "Eh, ini kok kurang meyakinkan ya?"

Jadi, bisa dibilang, debat itu kayak menuangkan bensin ke perasaan kita sebagai pemilih.

Tak jarang kita ditemuin dengan momen "Aha!" saat salah satu calon berhasil menjelaskan visi dan misinya dengan apik. Mungkin juga ada momen "Hm, gak juga sih" ketika ada yang terkesan ngelantur.

Nah, dari momen-momen kecil ini, sebenarnya kita udah mulai mikir, siapa sih yang beneran sesuai dengan pemikiran dan nilai-nilai kita?

Tapi, Sobat Kompasianer, ada satu hal penting yang perlu diingat. Pilihan kita tak hanya dipengaruhi oleh satu debat aja. Itu cuma salah satu bahan bakar di dapur keputusan kita.

Masih ada kunjungan ke desa-desa, interaksi sosial, atau mungkin saja keputusan tiba-tiba saat kita lagi duduk di barbershop.

Jadi, meskipun debat berpengaruh, kita tetap harus melihatnya sebagai satu bagian dari puzle besar yang akan kita susun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun