Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sopan Santun Ketika Menelepon

5 Januari 2023   07:53 Diperbarui: 5 Januari 2023   07:52 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada sederet etika ketika menerima telepon atau menelepon, termasuk tersenyum. (Sumber: Chase Chappell/Unsplash)

Ada beberapa “aturan” yang sebaiknya dilakukan ketika menelepon atau menerima telepon. Yah, jika memang kita ingin disebut sebagai orang yang tahu sopan santun, lho ya.

Pertama, pastikan bahwa orang yang ingin kita hubungi sedang tidak sibuk. Buat konfirmasi terlebih dahulu melalui pesan teks. Bertanya apakah sedang sibuk, sebab kita ingin bicara langsung. Jika memang sedang sibuk, maka tanyakan kapan waktu yang tepat. Lalu, ketika saatnya akan menelepon, ingatkan lagi orang yang ingin kita telpon.

Kedua, perhatikan waktu menelepon. Sebisa mungkin tidak dilakukan pada saat makan, entah sarapan, brunch, makan siang, atau makan malam. Juga tidak pada tengah malam atau waktunya tidur malam hari. Namun, semua tak berlaku ketika kita harus menyampaikan berita duka cita misalnya, atau keperluan darurat lainnya.

Ketiga, ucapkan salam yang sesuai dengan waktu, selamat pagi, siang, sore, malam. Atau jika yang kita hubungi adalah orang Islam, ucapkan Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Lalu, beri kesempatan agar mereka bisa mengucapkan balasannya dengan lengkap. Lalu, jika kita ditelepon, maka biarkan dering berbunyi setidaknya tiga kali. Kalau pakai ringtone, yah tunggu saja selama beberapa detik, jangan langsung dijawab. Jika terlalu cepat dijawab, maka si penelepon tak punya waktu untuk mengatur napas atau mengatur kata-kata, karena kaget.

Keempat, perkenalkan diri kita. Kalau dalam situasi formal, ucapkan dengan baik-baik, nama dan institusi kita jika perlu. Kalau yang kita hubungi adalah teman, maka ucapkan saja nama kita, agar yang kita telepon yakin siapa yang menghubunginya.

Kelima, jika menelepon menggunakan ponsel, speaker tak perlu diaktifkan. Biarkan orang lain mendengar kita berbicara, tapi mereka tak perlu tahu apa yang diucapkan oleh orang di seberang telepon.

Keenam, bicaralah dengan jelas, tapi tak perlu berteriak. Jika Anda menelepon atau menerima telepon di ruang yang ramai, maka keluarlah sejenak dari ruang itu, cari tempat yang tenang. Mestinya itu bisa dilakukan jika Anda menelepon dengan ponsel.

Ketujuh, jika Anda melakukan sambungan yang salah, maka buru-buru minta maaf karena telah mengganggu dan segera akhiri hubungan telepon.

Kedelapan, jangan lupa tersenyum! Meski orang di seberang telepon tak bisa melihat wajah kita, tapi mereka bisa tahu jika kita menerima telepon sambil cemberut. Itu bisa terdengar dari nada suara kita.

Itu beberapa aturan dalam bertelepon yang saya tahu dan sebisa mungkin selalu saya terapkan. Ajarkan anak-anak Anda untuk sopan ketika menelepon orang lain atau ketika menerima telepon. Jangan sampai mereka menjadi seperti dua orang yang saya ceritakan di atas.

Semoga artikel saya ini berguna. Sehat selalu semuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun