Suatu pagi menjelang siang di sebuah tempat tidur di sebuah rumah sakit, 15 tahun yang lalu.
“Wow, kau tampak tampan pagi ini. Inikah wajahmu yang asli?"
“Ya, ini aku. Bukan juga wajah yang asli. Hanya orang-orang tertentu yang dapat melihat versi wajah yang ini.”
“Ah, aku merasa sangat beruntung kalau begitu. Lalu, bagaimana dengan makhluk besar hitam yang melayang di sudut kamar ini dalam tiga hari belakangan?”
“Maafkan, dia temanku. Namanya Arham, seorang malaikat juga seperti aku. Mengapa? Dia membuatmu takut?”
“Bagaimana menurutmu? Aku gemetar hebat setiap kali melihatnya. Dia sangat mengerikan.”
Sang Maut, Izrail, terkekeh.
“Sekali lagi maafkan dia. Arham suka iseng memang. Jangan khawatir, hari ini kau akan berurusan dengan aku. Arham sudah melanjutkan tugas di tempat lain.”
“Apa tugasnya?”
“Dia memberi info kepadaku soal di mana kau akan meninggal hari ini dan memastikannya. Sebenarnya, dia sudah beberapa hari berada di sekitarmu.”