Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Percakapan Imajiner

25 Juli 2021   22:22 Diperbarui: 28 Juli 2021   01:27 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Si pria setengah baya itu bergidik.

“Baiklah. Lalu, apakah setiap orang akan bertemu versi dirimu yang seperti ini ketika mereka akan meninggal?”

“Tidak selalu. Tergantung.”

“Tergantung pada apa?”

“Tergantung pada bagaimana mereka menjalani hidup mereka selama berada di dunia.”

***

“Karena kau sudah mendatangiku, apakah saat ini aku sedang dalam proses kematian?”

“Benar sekali. Teman-temanku sedang mencabut nyawamu. Mereka bekerja secara estafet. Pertama, dari kaki sampai lutut. Lalu, diteruskan oleh kelompok berikut sampai ke perut. Terakhir dari perut ke kerongkongan.”

“Mengapa aku tidak merasakan apa-apa? Katanya, orang yang dalam proses kematian, badannya akan terasa sangat dingin.”

“Kau sedang tidur saat ini.”

“Jadi, inilah yang disebut sebagai meninggal dalam tidur?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun