Mohon tunggu...
irsan asari
irsan asari Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Cobalah untuk memulai kebaikan dan cobalah untuk mengakhiri keburukan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masihkah Kita Peduli Palestina?

12 September 2014   15:29 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:54 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Coba kita renungi. Dahulu ketika orang-orangYahudi berniat mendirikan negara Israel di Palestina, kalau bukan karena bantuan sekutu dan lampu hijau yang diberikan sebagian negara muslim sendiri, tidaklah mungkin mereka mampu bercokol sampai saat ini.

Mungkin mereka—sebagian negara muslim—memperoleh sedikit keuntungan tatkala memberikan lampu hijau kepada mereka (Israel dansekutu), tapi keuntungan yang diperoleh tentu tidaklah sebanding dengan kerugian yang didapat.

Penjajahan di bumi Palestina, korban peperangan tiada henti, Masjidil Aqsha yang ternoda, termasuk menurunya elektabilitas keamanan politik dan ekonomi, yang bukan saja di Palestina tetapi juga menjalar ke negara-negara Arab di kawasan, dan bahkan efek dominonya terasa ke seluruh negara-negara di dunia, khususnya umat muslim termasuk Indonesia. Itulah salahsatu gambaran dari kerugian-kerugian yang kita dapatkan saat ini.

Kesalahan Harus Diperbaiki

Baiklah, kita anggap misalnya kesalahan itu sebagai dosa lama. Tetapi nasi yang sudah menjadi bubur bukan berarti tidak bisa memberi manfaat, sebaliknya tinggal memberi kecap, krupuk, dan irisan daging justru rasanya lebih sedap walaupun tidak semengenyangkannya nasi.

Artinya, ketika seseorang berbuat satu kesalahan,bukan berarti harus duduk termangu diam meratapi kesalahan sehingga mendatangkan kesalahan yang baru. Tapi justru berbuatlah kebaikan yang lebih agar dapat menutupi kesalahan-kesalahan itu.

Siapa Yang Menguatkan Israel??

Sokongan terbesar Israel jelas Amerika. Dan mayoritas negara-negara, Arab khususnya, takut bukan kepada Israelnya tapi terlebih karena ada AS. di belakangnya.

Pendirian Israel sendiri merupakan kehendak politik AS. setidaknya agar negara-negara Arab sulit untuk bersatu, karena secara letak geografisnyapun Isarel tepat di tengah-tengah mereka. Sedang Amerika,memanfaatkan kesempatan ini untuk menguasai sumber-sumber minyak di kawasan,sambil menancapkan kekuatan politik dan militernya di kawasan. Intinya, Israel adalah negara boneka AS. sekaligus pengintai di kawasan agar negara-negara Muslimtidak besatu. Sehingga kepentingan ekonomi mereka tidak terganggu.

Betul memang AS. adalah negara superpower alias adidaya. Tapi pertanyaanya, siapa gerangan yang mengadidayakan AS.?! Jawabannya adalah kita. Ternyata kita sendiri yang mengadidayakannya. Bukan orang lain.

Kitalah yang dengan rela menyumbang berton-ton emas, berjuta-juta barel minyak, yang kemudian mereka jual kembali kepada kita. Mengonsumsi produk-produk mereka dari mulai makanan, pakaian, hiburan bahkan idiologi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun