Mohon tunggu...
Muhammad Irsa Bagus
Muhammad Irsa Bagus Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 ARSITEKTUR | NIM 41221010002

Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG Universitas Mercu Buana Meruya Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gaya Kepemimpinan Aristotle

25 Oktober 2024   00:58 Diperbarui: 25 Oktober 2024   01:34 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Perubahan Cepat dalam Lingkungan Bisnis dan Sosial

Tantangan

Lingkungan bisnis dan sosial saat ini sangat dinamis, dengan perubahan yang cepat dan sering kali tidak terduga, baik dari segi teknologi, sosial, maupun ekonomi. Dalam situasi seperti ini, penerapan prinsip-prinsip Aristotelian, yang lebih bersifat tetap dan berfokus pada pengembangan karakter dan kebajikan, dapat menjadi sulit. Pemimpin mungkin merasa tertekan untuk mengambil keputusan yang cepat, tanpa mempertimbangkan nilai-nilai etika yang diusung oleh Aristoteles.

Solusi

Untuk menghadapi tantangan ini, pemimpin perlu:

  • Fleksibilitas dan Adaptabilitas: Mengembangkan kebiasaan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan sambil tetap mempertahankan komitmen terhadap nilai-nilai etika. Ini bisa melibatkan penggunaan model kepemimpinan yang lebih fleksibel yang dapat disesuaikan dengan konteks yang berbeda.
  • Penerapan Nilai dalam Pengambilan Keputusan: Memastikan bahwa pengambilan keputusan tetap mencerminkan nilai-nilai Aristotelian dengan mempertimbangkan dampak jangka panjang, meskipun ada tekanan untuk mencapai hasil cepat.
  • Inovasi Berbasis Etika: Mengintegrasikan inovasi yang mendukung kebajikan dan etika dalam proses bisnis, sehingga keputusan tidak hanya berfokus pada keuntungan finansial tetapi juga pada kebaikan sosial.

3. Tekanan untuk Menghasilkan Hasil yang Cepat

Tantangan

Di banyak organisasi, terdapat tekanan besar untuk mencapai hasil yang cepat, yang sering kali mengarah pada keputusan yang pragmatis dan mengabaikan prinsip etika dan kebajikan. Dalam dunia bisnis yang sangat kompetitif, pemimpin mungkin merasa bahwa mereka tidak memiliki waktu untuk mempertimbangkan konsekuensi etis dari tindakan mereka.

Solusi

Untuk mengatasi tantangan ini, pemimpin dapat:

  • Menetapkan KPI Berbasis Etika: Mengembangkan indikator kinerja utama (KPI) yang tidak hanya mengukur hasil finansial tetapi juga aspek etika dan kebajikan. Ini dapat membantu menciptakan keseimbangan antara hasil dan prinsip etika.
  • Mengembangkan Kultur Organisasi yang Mendukung Etika: Menciptakan budaya di mana keberhasilan jangka panjang dihargai lebih dari sekadar hasil instan. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan penghargaan kepada karyawan yang menunjukkan perilaku etis dan kebajikan.
  • Pendidikan dan Pelatihan: Mengadakan program pelatihan untuk membantu karyawan memahami pentingnya nilai-nilai etika dalam pengambilan keputusan dan bagaimana menerapkannya dalam situasi yang bertekanan.

4. Kompleksitas Pengambilan Keputusan di Era Digital

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun