Mohon tunggu...
Muhammad Irsa Bagus
Muhammad Irsa Bagus Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 ARSITEKTUR | NIM 41221010002

Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG Universitas Mercu Buana Meruya Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gaya Kepemimpinan Aristotle

25 Oktober 2024   00:58 Diperbarui: 25 Oktober 2024   01:34 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang manajer proyek yang menghadapi tantangan dalam penyelesaian proyek tepat waktu dapat menerapkan phronesis dengan menganalisis semua faktor yang terlibat. Dia mungkin melakukan evaluasi terhadap alokasi sumber daya, tenggat waktu, dan kemampuan tim. Berdasarkan analisis ini, dia dapat memutuskan untuk menyesuaikan tenggat waktu atau meminta bantuan tambahan, alih-alih memaksakan tim untuk bekerja lebih keras tanpa dukungan yang memadai.

5. Mendorong Budaya Pembelajaran

Pentingnya Pembelajaran dalam Kepemimpinan

Aristoteles percaya bahwa pembelajaran adalah kunci untuk mencapai eudaimonia, atau kesejahteraan. Pemimpin yang baik harus menciptakan budaya di mana anggota tim merasa didorong untuk terus belajar dan berkembang. Dengan menciptakan lingkungan pembelajaran yang positif, pemimpin dapat meningkatkan inovasi dan kinerja tim.

Strategi untuk Mendorong Budaya Pembelajaran

  • Menyediakan Kesempatan Pelatihan dan Pengembangan: Pemimpin harus menyediakan program pelatihan dan pengembangan yang relevan untuk anggota tim. Ini dapat mencakup pelatihan teknis, keterampilan kepemimpinan, dan pengembangan pribadi.
  • Mendorong Sesi Berbagi Pengetahuan: Mengadakan sesi berbagi pengetahuan di mana anggota tim dapat berbagi pengalaman dan wawasan mereka. Ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan tetapi juga memperkuat kolaborasi di dalam tim.
  • Menerima Kesalahan sebagai Peluang Pembelajaran: Pemimpin harus menciptakan budaya di mana kesalahan dianggap sebagai kesempatan untuk belajar, bukan sebagai kegagalan. Dengan cara ini, anggota tim merasa lebih bebas untuk mengambil risiko dan berinovasi.

Contoh Praktis

Sebuah perusahaan dapat mengimplementasikan program mentorship di mana karyawan yang lebih berpengalaman membimbing yang baru. Ini tidak hanya meningkatkan keterampilan individu tetapi juga memperkuat hubungan dalam tim. Selain itu, perusahaan dapat mengadakan "lunch and learn" di mana anggota tim dapat mempresentasikan proyek mereka dan berbagi pelajaran yang telah mereka pelajari.

6. Memberdayakan Anggota Tim

Pemberdayaan dalam Kepemimpinan

Memberdayakan anggota tim berarti memberi mereka otonomi dan tanggung jawab dalam pekerjaan mereka. Ketika anggota tim merasa diberdayakan, mereka cenderung lebih terlibat dan berkomitmen untuk mencapai tujuan bersama.

Strategi untuk Memberdayakan Tim

  • Delegasi Tanggung Jawab: Pemimpin harus berani mendelegasikan tanggung jawab kepada anggota tim. Ini menunjukkan kepercayaan pemimpin terhadap kemampuan tim dan membantu anggota tim mengembangkan keterampilan kepemimpinan mereka sendiri.
  • Memberikan Otonomi dalam Pekerjaan: Pemimpin dapat memberikan otonomi kepada anggota tim dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan tugas mereka. Ini dapat meningkatkan rasa memiliki dan motivasi.
  • Mendorong Kreativitas dan Inovasi: Pemimpin harus menciptakan lingkungan di mana anggota tim merasa bebas untuk mengemukakan ide-ide baru. Mengadakan sesi brainstorming dan memberikan penghargaan untuk inovasi dapat mendorong kreativitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun