Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Awas, Bahaya Obat Bahan Alam Mengandung BKO!

26 Oktober 2022   07:00 Diperbarui: 9 Juni 2024   17:10 940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bahan Obat Tradisional (Sumber: Andrea Leon via unsplash.com)

4. Sibutramin HCl pada produk OBA dengan klaim pelangsing, dan lain sebagainya.

Obat bahan alam biasanya bekerja lebih lambat dibandingkan obat modern yang sumbernya berasal dari senyawa kimia sintetis. Oleh sebab itu jika kita menemukan obat bahan alam yang diklaim memiliki khasiat yang 'cespleng' alias cepat dan instan, sudah sepatutnya kita curiga.

Mengapa Obat Bahan Alam tidak boleh mengandung BKO?

Pertanyaan selanjutnya yang muncul adalah, kenapa sih obat bahan alam tidak boleh mengandung BKO?

Ada banyak risiko berbahaya jika kita mengkonsumsi obat bahan alam yang mengandung BKO, misalnya:

1. Risiko Efek Samping dan Toksisitas

Perlu diingat bahwa peraturan peredaran produk obat bahan alam tidak seketat obat kimia modern. OBA bisa dibeli secara bebas (Over the Counter) dan aturan pakainya juga tidak sangat spesifik alias bisa digunakan setiap saat atau bahkan jangka panjang.

Jika seseorang mengkonsumsi OBA yang mengandung BKO, ada risiko efek samping bahkan keracunan yang mengintai. Apalagi jika dikonsumsi terus menerus untuk waktu yang lama.

Beberapa contoh efek samping yang mungkin timbul misalnya, penurunan penglihatan atau pendengaran; pusing; mual; sakit kepala; pembengkakan pada bibir dan wajah; kerusakan hati; gagal ginjal; serangan jantung; hingga kematian.

Ih kok serem banget sih, beneran nggak ini? Oh ya, efek samping semacam ini sangat mungkin terjadi karena penggunanya tidak mengetahui berapa dosis BKO yang masuk ke dalam tubuhnya.

Sumber: tangkapan layar instagram @bpom_ri
Sumber: tangkapan layar instagram @bpom_ri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun