Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Awas, Bahaya Obat Bahan Alam Mengandung BKO!

26 Oktober 2022   07:00 Diperbarui: 9 Juni 2024   17:10 940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bahan Obat Tradisional (Sumber: Andrea Leon via unsplash.com)

Namun sayangnya juga, sering disertai mispersepsi bahwa obat bahan alam (OBA) memiliki efek samping lebih sedikit dibandingkan obat kimia modern. Dan ternyata tidak sedikit juga masyarakat yang tetap mengharapkan efikasi/khasiat OBA yang sama cepatnya dengan obat kimia modern.

Jika tidak ada demand/permintaan, maka tidak akan ada penawaran. Dan masalah berikutnya adalah, ternyata masih banyak pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang memproduksi OBA ini dan mencampurnya dengan BKO (Bahan Kimia Obat). Ibaratnya alaminya dapat, khasiatnya cepat, penjualan pun meningkat.

Obat Bahan Alam tapi efeknya kok 'cespleng'?

Sebelumnya saya sudah pernah beberapa kali menulis artikel tentang obat tradisional. Menurut Undang-Undang Kesehatan nomor 17 tahun 2023, obat bahan alam adalah bahan, ramuan bahan, atau produk yang berasal dari sumber daya alam berupa tumbuhan, hewan, jasad renik, mineral, atau bahan lain dari sumber daya alam, atau campuran dari bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun atau sudah dibuktikan berkhasiat, aman, dan bermutu, digunakan untuk pemeliharaan kesehatan, peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan, dan/atau pemulihan kesehatan berdasarkan pembuktian secara empiris dan/atau ilmiah.

Obat bahan alam sendiri dibagi menjadi tiga kategori yakni Jamu, Obat Herbal Terstandar, dan Fitofarmaka. Bedanya apa, bisa baca di sini ya.

Nah, dari definisi di atas sudah jelas bahwa komposisi obat bahan alam tidak boleh mengandung Bahan Kimia Obat (BKO). BKO yang dimaksud di sini adalah senyawa aktif yang diperoleh dari hasil sintesis senyawa kimia.

Selain BKO, obat bahan alam juga tidak boleh mengandung narkotika, psikotropika, dan prekursor (NPP), serta bahan tumbuhan atau hewan yang dilindungi.

Beberapa contoh BKO yang sering kedapatan terkandung dalam produk obat bahan alam misalnya:

1. Parasetamol, Fenilbutason, Antalgin, dan Deksametason pada produk OBA untuk pegal linu;

2. Sildenafil Sitrat pada produk OBA untuk penambah stamina pria;

3. Efedrin dan Pseudoefedrin HCl pada produk OBA dengan klaim untuk menyembuhkan dan mencegah Covid-19;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun