Namanya juga Quiet Quitting, seseorang melakukan gerakan mundur teratur dalam menjalankan pekerjaannya.Â
Ada tanda-tanda downgrade di sini, tapi sebetulnya bukannya tidak dapat dideteksi sama sekali meski berlangsung secara diam-diam.Â
Ada tanda-tanda yang sebetulnya bisa diamati, Ketika seorang pekerja melakukan Quiet Quitting seperti:
1. Menarik diri dari kehidupan sosial lingkungan kerja
Quiet Quitters pelan-pelan akan menarik diri dari kegiatan bersosialisasi di tempat kerjanya. Tidak selalu langsung berubah menjadi seseorang yang anti-sosial, tapi paling tidak mereka mulai mengurangi frekuensi sosialisasinya. Misal chit-chat dengan rekan sekantor di pantry, atau hang out setelah jam kerja. Hal ini terjadi karena menurut mereka hal tersebut tidak ada faedahnya.
2. Mengurangi partisipasi dalam event perusahaan
Beberapa perusahaan ada yang aktif mengadakan acara-acara yang tujuannya untuk training/pengembangan karyawan, maupun refreshing seperti acara gathering karyawan.Â
Kegiatan ini bisa diadakan saat hari kerja atau di luar jam kerja, misal akhir minggu. Nah jika ada opsi, para Quiet Quitters ini memilih untuk tidak mengikuti acara atau kegiatan sejenis, terutama jika dilaksanakan di luar jam kantor.
3. Menolak lembur atau pekerjaan di luar jam kantor
Berkomitmen menyelesaikan pekerjaan adalah salah satu bentuk integritas seseorang dalam menjalani pekerjaannya.Â
Jika pekerjaan sudah mendekati deadline, cara yang paling umum untuk menyelesaikannya adalah overtime atau bekerja lembur.Â