Justru yang perlu diperhatikan adalah cara penyimpanan obat di rumah, karena tidak semua aware dengan masalah ini. Kesannya receh ya? Tapi kenyataannya penting lho.
Jadi apa saja sih hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan obat di rumah?
1. Baca label kemasan dengan seksama
Pada kemasan obat, pasti ada informasi tentang kondisi penyimpanan yang disarankan. Instruksi ini biasanya dicetak tebal. Beberapa contohnya akan saya sebutkan di bawah. Dengan membaca instruksi penyimpanan pada label, kita bisa menentukan di mana baiknya obat disimpan.
2. Perhatikan kondisi suhu & kelembaban tempat penyimpanan
Masih menyambung poin nomor 1, pembaca mungkin pernah membaca beberapa instruksi penyimpanan obat seperti berikut: 'Simpan di bawah suhu 30C dan terlindung dari cahaya' atau 'Simpan pada suhu sejuk dan hindari sinar matahari langsung', dan sebagainya.
Ingat instruksi ini tidak asal dicantumkan lho karena semuanya telah diperhitungkan berdasarkan data hasil studi stabilita obat.
Perlu diingat bahwa Indonesia memiliki iklim yang hangat dan lembab sepanjang tahun. Dan umumnya obat cenderung tidak stabil jika disimpan di suhu tinggi (panas) dan lembab. Oleh sebab itu perhatikan juga area rumah mana yang suhu ruangannya cenderung panas dan lembab.
Kalau dilihat di film-film, banyak yang menyimpan obat di lemari kamar mandi. Menurut hemat saya cara ini justru kurang tepat karena kondisi kamar mandi umumnya lembab.
Jika kondisi penyimpanan obat tidak sesuai, obat akan rusak meskipun belum kedaluwarsa. Misal warnanya memudar atau berubah kecokelatan karena teroksidasi (misal pada tablet Vitamin C yang terkena sinar matahari), berbau tengik (misal pada bentuk sediaan salep), lembab dan lengket (misal bentuk sediaan obat padat), dan lain sebagainya.
Selain kondisi fisiknya yang rusak, bisa jadi potensi/efikasinya pun menurun. Dengan demikian obat tidak dapat memberikan efek terapi yang diharapkan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!