Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kala Terjebak di Antara Konflik Para Atasan

7 Juni 2021   07:00 Diperbarui: 7 Juni 2021   08:41 1108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yah memang pada dasarnya manusia suka bergosip sih. Tapi sebaiknya kita menahan diri jika berada dalam situasi seperti ini. Tidak perlu memanas-manasi atasan kita supaya suasana tidak semakin keruh. Tipikal atasan yang temperamental dan tidak mau disalahkan, akan mudah sekali dipanasi-panasi.

Tapi lain halnya jika tipe atasan kita tidak konservatif, melainkan memiliki pemikiran yang luas dan terbuka terhadap kritik dan saran. 

Sumber: geralt via pixabay.com
Sumber: geralt via pixabay.com
Jika kita dimintai pendapat, berikanlah komentar yang objektif. Bagaimana cara kita memandang akar permasalahan di antara mereka dan kira-kira sikap seperti apa yang harus diambil.

3 . Keep your mouth

Tidak menutup kemungkinan ada pihak-pihak lain yang "kepo" dan bergunjing di belakang para pimpinan yang sedang berkonflik. 

Jika ada rekan kerja yang bertanya-tanya pada kita, tidak perlu kita gembar-gemborkan apa permasalahannya, siapa yang menurut kita salah, siapa yang seharusnya minta maaf, sikap apa yang seharusnya diambil para atasan, dan lain sebagainya.

Well, kita juga tidak perlu bersikap pura-pura tidak tahu seakan keadaannya baik-baik saja. Tapi usahakan agar menjaga mulut kita untuk tidak mengomentari hal-hal yang tidak perlu. Apalagi kalau kita tidak tahu detail masalahnya. Sekali lagi ingat, yang berkonflik bukanlah kita.

Dari ketiga sikap di atas mungkin ada yang berpikir, "Ih, lo cari aman banget sih! Gak usah munafik lah"

Saya memaklumi kalau ada yang berpikir seperti itu. Tapi poin saya bukan perkara cari aman, tapi sikap apa yang seharusnya kita ambil supaya kita tetap bisa menjalankan pekerjaan kita secara profesional dan tetap berhubungan dengan baik dengan rekan kerja satu tim maupun di luar tim. 

Saya sendiri masih berusaha untuk menjaga sikap apabila berada dalam situasi tersebut. Susah-susah gampang memang, karena konflik akan selalu ada kemungkinan untuk muncul. Tapi yang penting adalah bagaimana kita menyikapinya supaya konflik tersebut tidak berkepanjangan atau melebar ke mana-mana.

Cherio!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun