Yah memang pada dasarnya manusia suka bergosip sih. Tapi sebaiknya kita menahan diri jika berada dalam situasi seperti ini. Tidak perlu memanas-manasi atasan kita supaya suasana tidak semakin keruh. Tipikal atasan yang temperamental dan tidak mau disalahkan, akan mudah sekali dipanasi-panasi.
Tapi lain halnya jika tipe atasan kita tidak konservatif, melainkan memiliki pemikiran yang luas dan terbuka terhadap kritik dan saran.Â
3 . Keep your mouth
Tidak menutup kemungkinan ada pihak-pihak lain yang "kepo" dan bergunjing di belakang para pimpinan yang sedang berkonflik.Â
Jika ada rekan kerja yang bertanya-tanya pada kita, tidak perlu kita gembar-gemborkan apa permasalahannya, siapa yang menurut kita salah, siapa yang seharusnya minta maaf, sikap apa yang seharusnya diambil para atasan, dan lain sebagainya.
Well, kita juga tidak perlu bersikap pura-pura tidak tahu seakan keadaannya baik-baik saja. Tapi usahakan agar menjaga mulut kita untuk tidak mengomentari hal-hal yang tidak perlu. Apalagi kalau kita tidak tahu detail masalahnya. Sekali lagi ingat, yang berkonflik bukanlah kita.
Dari ketiga sikap di atas mungkin ada yang berpikir, "Ih, lo cari aman banget sih! Gak usah munafik lah"
Saya memaklumi kalau ada yang berpikir seperti itu. Tapi poin saya bukan perkara cari aman, tapi sikap apa yang seharusnya kita ambil supaya kita tetap bisa menjalankan pekerjaan kita secara profesional dan tetap berhubungan dengan baik dengan rekan kerja satu tim maupun di luar tim.Â
Saya sendiri masih berusaha untuk menjaga sikap apabila berada dalam situasi tersebut. Susah-susah gampang memang, karena konflik akan selalu ada kemungkinan untuk muncul. Tapi yang penting adalah bagaimana kita menyikapinya supaya konflik tersebut tidak berkepanjangan atau melebar ke mana-mana.
Cherio!