Saya pun sempat heran ketika banyak pemberitaan bahwa banyak masyarakat yang membeli Hidroksiklorokuin, bahkan menyetok obat tersebut.
Padahal Hidroksiklorokuin adalah Obat Keras yang pembelian dan penggunaannya harus disertai resep dokter.
Namun sayananya hingga saat ini obat-obat tersebut belum terbukti efektif. Bahkan WHO telah menginstruksikan untuk menghentikan penggunaan Klorokuin maupun Hidroksiklorokuin sebagai obat Covid-19, karena setelah diteliti lebih lanjut, obat ini tidak efektif untuk Covid-19. Maka harapan masyarakat tentang penemuan obat Covid-19 kembali pupus.
Dexamethasone BELUM Terbukti sebagai Obat Covid-19
Beberapa hari belakangan, Dexamethasone sedang naik daun. Obat yang sering dijuluki sebagai 'Obat Dewa', bahkan 'Obat Warung', ini mendadak terkenal dan diberitakan di berbagai media.
Apa yang ingin saya tegaskan pada artikel saya kali ini adalah, Dexamethasone BELUM dinyatakan terbukti berkhasiat untuk menyembuhkan pasien Covid-19.
Sesuai hasil penelusuran saya, Dexamethasone baru terbukti dapat mengurangi potensi kematian pasien Covid-19 yang parah, yakni yang membutuhkan dukungan oksigen dan ventilator.
Kesimpulan ini diperoleh setelah tim RECOVERY (The Randomised Evaluation of Covid-19 Therapy) dari Universitas Oxford di Inggris, melakukan Uji Klinik secara acak terhadap 11.500 pasien yang terdaftar di 175 rumah sakit NHS di Inggris.
Total ada 2104 pasien yang diberikan 6 mg Dexamethasone per hari selama 10 hari, dibandingkan dengan 4321 pasien yang tidak mendapatkan tambahan obat Dexamethasone.
Hasil penelitian menujukkan angka kematian tertinggi pada kelompok pasien yang tidak mendapatkan Dexamethasone adalah pasien yang membutuhkan ventilator (41%), pasien yang menggunakan oksigen (25%) dan pasien yang tidak membutuhkan dukungan pernafasan (13%).
Sementara itu, pada kelompok pasien yang mendapatkan Dexamethasone, angka kematian berkurang hingga 1/3 pada pasien yang membutuhkan ventilator dan 1/5 pada pasien yang menggunakan oksigen.