Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

KLB di NTB, Mengenal Lebih Jauh tentang Rabies

22 Februari 2019   17:35 Diperbarui: 22 Februari 2019   21:24 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alih-alih memberikan vaksin, perawatan dilakukan secara ekstrim yakni dengan pembiusan koma oleh dokternya supaya virus di otaknya mati. Kasus ini disebut-sebut dalam sejarah kedokteran sebagai berkat rabies.

Jadi apakah penyakit ini bisa disembuhkan? Jawabannya bisa, asal penanganan dan pengobatan pasien yang terjangkit Rabies dilakukan secara serius dengan cepat, tepat dan intensif, untuk mencegah timbulnya gejala-gejala yang dapat berakibat fatal (kematian). Selain pemberian vaksin dan immunoglobulin secara berkala, pemberian antibiotik juga dilakukan.

Referensi

1 | 2 | 3 | 4 | 5

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun