Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

KLB di NTB, Mengenal Lebih Jauh tentang Rabies

22 Februari 2019   17:35 Diperbarui: 22 Februari 2019   21:24 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disamping ketiga kategori di atas, ada beberapa yang harus diingat dalam PEP untuk menghambat kerja virus, yaitu:

  • Luka harus dicuci segera dengan air mengalir plus desinfektan selama kurang lebih 10-15 menit. Desinfektan dapat berupa Alkohol 70%, Povidone Iodine (Betadine) atau bila sulit diperoleh, dapat menggunakan sabun.

  • PEP Rabies harus diberikan sesegera mungkin terutama untuk paparan kategori II & III. PEP Rabies dapat berupa vaksin maupun RIG. Beda vaksin dan immunoglobulin terletak pada proses pembentukkan antibodi. Jika vaksin adalah memasukkan virus yang dilemahkan untuk memicu tubuh menghasilkan antibodi, Immunoglobulin adalah pemberian antibodi (serum) untuk mempercepat peningkatan level antibodi.

  • PEP harus diberikan sesuai regimen yang sudah ditentukan, karena PEP tidak dapat hanya diberikan sekali saja. Pasien hendaknya mengikuti anjuran dokter untuk pengulangan vaksin.

  • PEP tidak dikontraindikasikan (aman) untuk wanita hamil dan anak-anak.

  • Pemberian PEP tidak boleh ditunda (misal menunggu hasil lab atau hasil observasi hewan yang dicurigai Rabies).

  • Hindari menutup luka dengan perban apalagi mengoleskan bahan-bahan yang tidak teruji keamanannya seperti serbuk cabai, ramuan tanaman, maupun zat yang bersifat asam/alkali. Hal-hal seperti ini biasanya masih dilakukan oleh masyarakat yang belum memperoleh edukasi yang cukup tentang penyakit rabies.

Pencegahan Dini

Selain vaksin, hal-hal yang dapat dilakukan sebagai pencegahan dini untuk penyakit Rabies misalnya:

  • Menghindari hewan yang diduga terjangkit rabies.
  • Adapun ciri-ciri hewan yang terjangkit virus rabies misalnya, menggigit tanpa sebab (provokasi), memakan sesuatu yang tidak normal (kuku, feses, dan lainnya), berlari tak tentu arah tanpa alasan, perubahan suara atau tidak bisa bersuara, eksresi ludah berlebihan di sudut mulut. Gejala-gejala inilah yang membuat penyakit Rabies dikenal juga sebagai penyakit anjing gila.
  • Tidak mengkonsumsi daging yang diduga terjangkit Rabies.
  • Mengeliminasi hewan terjangkit Rabies.
  • Memberikan vaksin pada hewan peliharaan secara rutin dan memastikan kesehatannya.

Apakah penyakit Rabies dapat disembuhkan?

Hingga saat ini hanya ada satu orang pasien Rabies yang dapat bertahan hidup tanpa pemberian vaksin, yaitu Jeanna Giese-Frasetto dari Wisconsin, Amerika Serikat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun