4. Perencanaan dan Pengendalian Anggaran Persediaan: Buat anggaran persediaan yang terperinci berdasarkan rencana bisnis dan kebutuhan perusahaan. Monitor penggunaan anggaran persediaan secara teratur dan bandingkan dengan realisasi. Evaluasi varian antara anggaran dan realisasi persediaan untuk mengidentifikasi penyimpangan dan mengambil langkah-langkah perbaikan yang sesuai.
5. Pemantauan Stok dan Pengelolaan Persediaan: Lakukan pemantauan stok secara teratur untuk memastikan persediaan berada dalam tingkat yang tepat. Gunakan metode pengendalian persediaan seperti metode FIFO (First In, First Out) atau EOQ (Economic Order Quantity) untuk mengatur pengadaan dan penggunaan persediaan dengan efisien. Tetapkan prosedur pengadaan yang jelas, termasuk evaluasi pemasok dan negosiasi harga yang kompetitif.
6. Audit dan Evaluasi: Lakukan audit secara periodik terhadap pengendalian persediaan untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. Evaluasi kinerja persediaan secara berkala dan identifikasi peluang perbaikan. Gunakan hasil audit dan evaluasi sebagai dasar untuk melakukan perbaikan dan peningkatan terus-menerus dalam sistem pengendalian persediaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H