Meskipun sering kali semua itu bermula dari hal-hal sepele. Nyatanya tetap bisa membuat hatimu terluka.Â
Apalagi kadang dalam momen bercandaan menjadi hal yang menyerang ketenangan batin kamu.
Semua penghinaan, bully-an tersebut. Bisa diatasi dengan mudah. Memakai tiga rumus psikoterapi. Â Sangat mudah diaplikasikan dalam kehidupan kita sehati-hari.Â
Tidak peduli profesi kamu apa. Tidak peduli kehidupan kamu seeperti apa. Karena pada dasarnya semua orang punya perasaan.Â
Semua orang punya perasaan dan bisa sakit hati. Bahkan oleh kata-kata sederhana sekalipun. Bahkan kadang oleh perkataan yang tidak ditujukan untuk menyakiti. Misalnya nasehat, kritik yang tajam. Meskipun benar, tetapi tetap terasa menyakitkan.
Mari kita ulas satu persatu.
(1) Anggaplah Kata sebagai Susunan Huruf
Dengan menganggap setiap kata adalah susunan huruf. Kamu memaknai kata sebagai susunan huruf. Bukan sebagai kata kasar, bukan sebagai kata-kata penghinaan sebagaimana mestinya. Pemaknaan yang berbeda, bisa sedemikian ringan di dada.Â
Kata-kata yang menyakitkan sering kali sangat pendek. Terdiri dari beberapa kata yang begitu terngiang di telinga. Bahkan sering kali hadir di kolom komentar di media sosial kamu. Kamu merasa tersinggung. Perasaan kamu sakit sekali. Merasa dihina, merasa dipermalukan oleh komentar kotor.
Prinsip, menganggap kata sebagai susunan huruf, mengajarkan kamu untuk tidak terlalu ambil pusing. Karena setiap huruf bersifat netral. Setiap huruf tidak memiliki arti apa-apa. Setiap huruf tidak punya sifat. Setiap huruf tidak punya tendensi apapun.
Dengan memaknai kata sebagai huruf. Kamu bisa lepas dengan mudah, dari jerat komentar yang begitu melecehkan. Contohnya, kata anjing. Ketika seseorang mengatai kamu dengan anjing. Kamu bisa jadi tersinggung. Sekarang, kita pakai rumus kata sebagai huruf.Â