Flash disk itu hilang. Semua data skripsinya ada disana. Sementara Akang belum sempat mengopikan filenya ke laptop. Terus….Akang dengan terpaksa harus mengulanginya dari awal. Dengan keyakinan kepada Allah bahwa hambanya-Nya yang sabar akan ditolongnya, Akang pun mencoba kembali menulis. Selembar, 2 lembar,,,sampai total 180 lembar. Untungnya waktu untuk sidang masih ada. JadiAkang tak mesti mengontrak lagi di semester depan.
“Alhamdulillah berkat pertolongan dari-Nya.”
“Perjuangan Akang selama ini berbuah hasil yang ranum. Suamimu dulu dinobatkan sebagai lulusan terbaik seangkatan 2004. Mimpi untuk bicara di depan teman- teman seangkatan akhirnya terwujud juga. IPK nya 4,00. Menakjubkan. Dengan usaha maksimal dan doa yang konsisten dilantunkan, akhirnya semua yang dianggap mustahil oleh teman- temannya bisa juga jadi nyata. Sempat teman- teman Akangmenertawakan. Tapi, itu dijadikanya sebagai motivasi. Ejekan itu Akang rubah jadi bahan bakar untuk membakar semangat supaya berprestasi.”
“Akan kubuktikan kalau aku bisa. Oke, kalian unggul dalam hal financial, tapi akan kubuktikan bahwa aku unggul dalam hal ini, sambil akang nunjuk ke arah kepala. Maksudnya akal dan keilmuan. Dan, memang itu ampuh menjadikan Akangberprestasi”
***.
“Ternyata kehilangan Flash Disk dulu adalah cara Allah untuk meningkatkan kualitas diri Akang, Yang. Dengan kehilangan itu, menjadikan saya lebih teliti dan tidak ceroboh. Buku yang sedang saya rancang pun nampakanya tidak akan seperti sekarang ini kalau ceritanya dulu flash disk ngga hilang…… ”
“Bentar Kang, tadi Akang bilang kalau dulu sempat kehilangan flash disk. Kingston warna putih. Ada gantungan bertuliskan huruf “A”. Terus ada ……”
“Ada tulisan tanggal lahir saya. 23 November di tengah-tengahnya.” potong Ardi.
“Jadi,,,itu milik Akang?….”
“Iya,,,itu ibaratnya harta karun saya, waktu dulu. Lantas kok Neng seakan- akan tahu flash disk itu ?”
“Bentar Kang,,,saya mau ke dalam dulu “ Kata Sarah sambil beralari menuju kamarnya.