Mohon tunggu...
Irfan Hamonangan Tarihoran
Irfan Hamonangan Tarihoran Mohon Tunggu... Penulis - Dosen

Menulis karya fiksi dan mengkaji fenomena bahasa memunculkan kenikmatan tersendiri apalagi jika tulisan itu mampu berkontribusi pada peningkatan literasi masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Lembaran Kertas di Dinding Ruang Kosong

26 September 2024   09:19 Diperbarui: 30 September 2024   16:22 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kubuka surat tanpa amplop dari Pak Anwar. Tulisan tangannya tak terlalu bagus. Namun, isinya membuatku kaget.

Ijinkan aku menjadi sampul karyamu agar hatiku dan hatimu tetap ada dalam perpustakaan yang sepi. Dari pemuja hatimu, Anwar Sanusi. 

Kalimat singkat itu ditulis di selembar kertas yang berwarna merah jambu.

Aku tak bisa berkata-kata lagi. Menatap matanya pun aku tak berani. Hari itu ada 3 surat yang membuatku tak kuasa membendung air mata yang sudah lama bersemayam . Aku berpura-pura cuek namun tangan dan kakiku gemetar. Jantung memompa darahku lebih cepat ke seluruh urat nadi. 

Namun, aku tetap kukuh pada pendirian. Calon suami yang kutunggu harus seorang guru. Aku pun hanya melepaskan senyum kecil pada lelaki itu dan berlalu meninggalkannya.

Entahlah, aku bagaikan perpustakaan yang selalu sepi menanti sesuatu yang berarti. Dinding-dinding hatiku juga lambat laun mulai serapuh dinding perpustakaan. Keduanya harus segera kurenovasi. Aku akan mencoba beradaptasi terhadap impian yang kadang tak sesuai ekspektasi (*).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun