Mohon tunggu...
Irfan Hamonangan Tarihoran
Irfan Hamonangan Tarihoran Mohon Tunggu... Penulis - Dosen

Menulis karya fiksi dan mengkaji fenomena bahasa memunculkan kenikmatan tersendiri apalagi jika tulisan itu mampu berkontribusi pada peningkatan literasi masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ma, Kapan Naik Mobilnya?

16 April 2024   21:40 Diperbarui: 6 Mei 2024   15:03 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar Pixabay.com

"Gion sudah 2 tahun di penjara karena menjual narkoba," bisik Nek Jum.

Nenek Jum menunjuk batu nisan ibu Gion yang berada tidak jauh dari makam Yuri. Mataku memerah melotot pada batu nisan yang ditunjuk itu.

"Kau melahirkan anak berhati Iblis, Bu. Sampai matiku pun tak akan memaafkannya," ucapku dengan nada tegas di depan banyak orang.

Semua perlahan meninggalkan lokasi kuburan termasuk Nenek Jum. Aku masih duduk menemani putriku yang sudah kutinggal selama 5 tahun. Kumainkan mobil-mobilan yang kuambil dari teras  rumah tadi.

"Yuri, ayo kita jalan-jalan naik mobilnya," ujarku sambil tertawa sambil sesekali menangis.

(Selesai)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun