Mohon tunggu...
Irfan Hamonangan Tarihoran
Irfan Hamonangan Tarihoran Mohon Tunggu... Penulis - Dosen

Menulis karya fiksi dan mengkaji fenomena bahasa memunculkan kenikmatan tersendiri apalagi jika tulisan itu mampu berkontribusi pada peningkatan literasi masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ma, Kapan Naik Mobilnya?

16 April 2024   21:40 Diperbarui: 6 Mei 2024   15:03 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Maksudnya pergi kemana, Nek?"

"Yuri sudah lama meninggal." 

Mataku terbelalak, badanku kaku seakan tak percaya apa yang dikatakan nenek itu.

"Yuri sudah lama sakit, Mirna. Kamu kemana saja. Kenapa tidak tahu kalau anakmu sakit keras?"

"Mas Gion gak pernah cerita, Nek, kalo Yuri pernah sakit keras," hardikku masih tak percaya.

Karena kerasnya suara Nek Jum, semua tetangga yang lewat mampir ke rumah itu. Semua menyapaku dan mengucapkan belasungkawa.

Aku pun tak bisa menahan diri lagi. Air mataku pecah sehebat-hebatnya. Aku teriak histeris memanggil nama putri kesayanganku itu.

"Yuri, Yuri, ini Mama pulang, Nak."

Nek Jum menarik tanganku dan menuntun ke persimpangan jalan. Beberapa warga mengikuti dari belakang. Beliau menunjukkan kompleks pemakaman yang kulihat tadi. Ternyata itu adalah tempat tinggal anakku selamanya. Aku hampir pingsan dan harus dibopong menuju batu nisan Yuri.

Kulihat tanggal dikebumikannya Yuri di batu itu. Ternyata sudah 2 tahun dia meninggal dunia dan aku tak tahu karena tidak pernah dikabari. Badanku jatuh di tanah kuburan putriku. Lututku terasa tak berdaya lagi menopang badan yang kurus.

Orang-orang berusaha menenangkan namun aku tak peduli. Ingin rasanya aku mati bersama anakku itu. Kuambil tas dan mengeluarkan kwitansi yang kubawa tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun